Noda Sebuah Bangsa Dan Negara

keputusan
Martabat sebuah bangsa dan negara adalah segalanya dalam kehidupan bernegara. Tak jarang sebuah negara akan melakukan apa saja termasuk memutuskan perang dengan negara lain kalau dirasa telah melecehkan negaranya, ini sudah menjadi patokan standar bagi seluruh negara di dunia.

Untuk menjaga sebuah negara dipandang terhormat oleh negara lain hal yang mutlak wajib dikedepankan adalah sosok pemimpin sebuah negara tersebut benar-benar punya kredibilitas yang mumpuni, kecerdasan yang tak diragukan lagi, ketegasan yang luar biasa, serta jiwa nasionalisme yang kuat.

Kriteria-kriteria di atas juga harus dilengkapi dengan kriteria-kriteria yang lain yang akan membuat sebuah negara dipandang terhormat oleh bangsa lain, pemimpin negara atau presiden akan sukses sebagai presiden jika mampu menunjuk pejabat-pejabat yang kuat dalam bidangnya sehingga penaungan kepada rakyatnya akan baik.

Sekuat apapun presiden jika rakyatnya hanya menjadi "korban"nya dalam memimpin sebuah negara berarti dia tak pernah sukses menjadi presiden. Maka jelaslah keadaan rakyat adalah cermin kesuksesan presidennya, jika rakyat makin sengsara berarti presiden telah gagal memenuhi kewajibannya sebagai pemimpin.

Untuk membuat rakyat menjadi sejahtera tentu presiden tak bisa bekerja sendiri, maka dia harus menunjuk pejabat-pejabat sebagai pembantunya, dalam memilih pembantunya ini dibutuhkan kejelian yang luar biasa, tak boleh sedikitpun salah karena nasib rakyat yang menjadi taruhannya, jika sampai salah sebenarnya dia sudah gagal menjadi seorang pemimpin.

Dalam menunjuk pembantunya presiden tak cukup hanya melihat sosok pejabat tersebut, dia juga harus memperhatikan Undang-Undang dimana dia memimpin, jangan sampai presiden melakukan pelanggaran mendasar yaitu melanggar Undang-Undang. Jika sampai ini terjadi seharusnya dia sudah tidak memenuhi syarat menjadi presiden.

Sebagai contoh pelanggaran Undang-Undang yang dilakukan presiden jika dia menunjuk menterinya yang adalah WNA, jika ini terjadi maka sudah seharusnya dia mundur sebagai presiden karena pelanggarannya adalah hal yang fondamental, sebab dengan diangkatnya menteri dari WNA ini hal yang buruk dan tak terduga bisa terjadi, mungkin pada saat pengangkatan kerugian belum terasa, namun di masa datang bisa menjadi bumerang yang menyakitkan.

Dengan pelanggaran fondamental terhadap Undang-Undang ini kita jadi bertanya-tanya, apakah presiden mengerti Undang-Undang atau tidak? Jika ternyata sang prediden tak mengerti Undang-Undang tentu itu adalah NODA yang sangat hina dalam sebuah negara, karena presiden menjadi, bekerja dan turun berdasarkan Undang-Undang.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Noda Sebuah Bangsa Dan Negara"

Post a Comment

Blog Archive