Fenomena Artis Menjadi Politisi

partai politik
Dalam beberapa pemilu terakhir banyak dari golongan artis yang berbondong-bondong mendaftar sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dengan popularitas yang mereka miliki berharap bisa mengantarkan mereka melenggang ke Senayan, sebenarnya tidak ada yang salah para artis ini masuk di DPR yang penting punya kompetensi yang cukup untuk bisa menyalurkan aspirasi rakyat.


Jika mereka punya naluri yang suci untuk benar-benar bisa menyalurkan aspirasi rakyat dan dengan keikhlasan ingin membuat sejahtera rakyat tentu ini harus kita dukung, siapa tahu orang-orang yang biasa hidup gelamor sebagai figur publik ijni justru punya rasa empati yang besar kepada rakyat dari pada orang-orang yang notabene berpendidikan khusus dalam perpolitikan tapi tak punya rasa empati kepada rakyat, seperti yang dirasakan rakyat saat ini.


Partai politik sendiri juga bisa mendapat keuntungan dari masuknya artis ke dalam anggotanya, karena bisa menjadi vote getter atau penarik suara masyarakat, namun partai politik juga jangan asal artis dicalonkan sebagai wakil rakyat tanpa kompetensi yang cukup, partai politik harus lebih selektif untuk bisa menampilkan calon wakilnya sebagai harapan rakyat, mana yang lebih mampu bekerja demi kesejahteraan itulah yang diprioritaskan.

Bagi rakyat sendiri sebenarnya tidak peruli siapa yang akan menjadi wakilnya di Dewan karena selama ini rakyat tak merasa wakil-wakilnya itu membawa perubahan bagi kehidupannya. Khusus untuk artis yang menjadi anggota dewan itu hanya lebih dikenal oleh rakyat kecil dari pada wakil rakyat dari kalangan lain, mungkin karena terkenalnya inilah mereka mungkin lenih mudah untuk mendapat perhatian dari rakyat sehingga akhirnya terpilih.


Bagi saya artis mau jadi calon wakil rakyat atau tidak itu terserah mereka, itu hak mereka, selama mereka punya kompetensi dan kapabilitas tentu harus kita hargai, yang menjadi masalah dengan saya bukan masalah kompetensi atau apa, tapi saya malah merasa kehilangan jika artis itu kesukaan saya namun telah menjadi wakil rakyat. Bagaimana tidak merasa kehilangan, misalnya saya penyuka lawakannya dan berharap bisa menontonnya namun karena sudah ada di dewan otomatis akan berkurang penampilannya di televisi, di sisi itu saya merasa rugi karena tak bisa menyaksikan kesukaan saya.

Contoh lagi misal saya penyuka kuis yang pembawa acaranya harus punya karakter khusus sehingga kuis itu jadi lebih berbobot, kuis itu jika dibawakan oleh orang lain nampak membosankan atau kurang menarik, tapi kuis itu akhirnya harus dibawakan oleh orang lain karena orang yang punya karakter khusus itu jadi anggota dewan. Contoh lain juga bisa dari latar belakang artis tersebut seperti penyanyi, bintang film, sinetron dll.

Menurut saya rakyat malah mengalami kerugian karena artis idolanya itu menjadi anggota dewan, karena mereka kehilangan sesuatu yang bisa menjadi hiburannya, seandainya saya punya idola seorang artis dan idola saya itu mencalonkan diri menjadi anggota wakil rakyat tentu saya tak akan memilihnya karena saya takut tak bisa menikmati hiburan lagi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fenomena Artis Menjadi Politisi"

Post a Comment

Blog Archive