Mukidi Berulah Lagi

mukidi
Di tengah kehausan masyarakat dalam menanti sosok manusia ideal yang mampu membawa kehidupannya semakin membaik dan bisa menjadi pelindung bagi segenap lapisan masyarakat sehingga keamanan dan kenyamanan bisa terjamin, di tengah keputus asaan yang hampir melanda hati dan jiwa mereka dalam menanti kapan dan siapa sosok itu muncul.

Karena semua memang belum suatu kepastian sehingga masyarakat masih merasa harap harap cemas dengan kondisi sekarang, namun ada sedikit oase yang menyegarkan ketika di dunia maya muncul sosok yang fenomenal yang sedikit banyak.bisa membawa kita semua sejenak melupakan kecemasan itu, iya dialah Mukidi, dia mampu membawa masyarakat sedikit bergembira atas kehadirannya, dengan ulahnya yang bikin tertawa dan bikin penasaran.

Mukidi memang hebat, Mukidi memang fenomenal, dia mampu mempersatukan semua elemen masyarakat yang walau masyarakat tengah terpecah antara yang pro dan anti pemerintah, antara pengagum sosok dan pembenci sosok, antara yang pro kebijakan pemerintah dan yang kontra kebijakan pemerintah, Mukidi mampu membuat mereka melupakan semua pertentangan itu.

Disini juga saya ingin berbagi tentang Mukidi yang fenomenal ini, Mukidi sedang duduk di bangku depan rumahnya, wajahnya nampak tegang, karena tegangnya Mukidi pun harus merokok untuk sedikit mengurangi ketegangannya, tiba-tiba dari dalam rumahnya muncul wanita tua dan menghampirinya, wanita tua itu berbicara dengan Mukidi. "Mukidi, anakmu sudah lahir tuh". Rupanya ketegangan Mukidi itu lantaran istrinya sedang mau melahirkan.
Dengan wajah sumringah dan mata yang berbinar-binar Mukidi bangun dari duduknya dan langsung bertanya kepada wanita tua itu yang tak lain adalah dukun.bersalin. "Laki-laki atau perempuan mbok? Sehat dan normal kan mbok?" tanya Mukidi.
"Laki-laki, sehat dan normal, Mukidi" jawab wanita tua itu. Langsung saja Mukidi lari menuju kamar ingin melihat bayinya diikuti wanita tua itu.
Setelah sampai ke dalam kamar Mukidi langsung memeluk dan menciumi anaknya dengan penuh kasih sayang.
Tiba-tiba istrinya berkata "Mas, diadzani dulu dong anakmu ini". Mukidi pun langsung melepaskan anaknya dan langsung naik ke atas kasur menghadap ke barat dan dengan suara yang sangat keras Mukidi pun adzan.
Wanita tua itu tiba-tiba bicara kepada Mukidi yang masih adzan "Mukidi, Mukidi, bukan adzan seperti itu, tapi adzannya di telinga anakmu, tapi jangan keras-keras". Mendengar kata-kata wanita tua itupun Mukidi langsung menghentikan adzannya dan dengan malu-malu dia menempelkan bibirnya ke telinga anaknya dan adzanndengan lirih.

Mukidi, Mukidi hahaha

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mukidi Berulah Lagi"

Post a Comment

Blog Archive