Jalan Tercepat Menuju Ma'rifat yang Sebenarnya
Banyak manusia menganggap bahwa keberhasilan yang didapatkan adalah berkat kemampuan yang dimilikinya, sehingga terkadang mereka lalai dan lupa siapa sebenarnya yang membuat keberhasilan itu. Memang, tanpa kemampuan kita akan susah untuk bisa mencapai keberhasilan, di bidang apapun tentu kemampuan kita menjadi kunci dari segala hesuksesan.
Mulai dari sini seharusnya kita mulai berpikir antara kemampuan dan keberhasilan, kemampuan yang kita miliki adalah hanya sebatas sebab, dan keberhasilan ataupun kesuksesan tersebut adalah mutlak dalam kekuasaan Tuhan. Jika kita menyadari Tuhan punya andil yang sangat besar atas segala kehidupan kita tentu kita akan lebih bisa menghargai hal-hal yang kelihatannya kurang berharga di depan kita. Contohnya kita jadi mudah tersentuh dengan hal-hal yang kita alami dan saksikan.
Dengan menyadari Tuhan ada di tengah kehidupan kita, tentu hidup kita akan bisa semakin terarah sehingga dalam menghadapi apapun kita selalu berharap bimbinganNya, dan tak ada yang lebih baik dari itu. sehingga ujung-ujungnya kita akan bisa menuju kepada ma'rifat yang sebenar-benarnya kepada Tuhan. Mungkin sebagian orang menganggap ma'rifat kepada Tuhan itu suatu yang tak mungkin didapatkan, karena mereka pikir ma'rifat adalah suatu yang hanya bisa dilakukan oleh para ulama dan kiai.
Sebenarnya ma'rifat dengan para ulama dan kiai itu tak ada hubungannya. Yang sebenarnya berhubungan dengan ma'rifat itu adalah manusia itu sendiri, kalau persentase manusia ma'rifat itu didominasi oleh ulama dan kiai tentu itu tak bisa dinafikkan karena mereka berkutat dalam segala ilmu yang bisa membawa kepada kema'rifatan. Tapi kita jangan pernah menganggap kalau kita tak akan pernah mampu menjadi orang yang ma'rifat sehingga akhirnya kita putus asa.
Kalau kita merasa tak mampu untuk ma'rifat itu lebih baik dari pada kita merasa sudah ma'rifat, yang boleh kita pikir adalah semua orang bisa untuk ma'rifat dan kita fokus saja dalam hal yang membawa kita kepada kema'rifatan kepada Tuhan. Ma'rifat itu sendiri dalam bahasa Indonesia berarti mengerti, tentu siapa saja bisa mengerti dan mengenal Tuhannya, yang paling penting dalam hati kita untuk selalu menahan agar jangan sampai merasa menjadi orang yang paling ma'rifat.
Mari kita pelajari bersama tentang jalan ma'rifat, jadi semoga kita bisa menjadi orang yang ma'rifat. Ma'rifat atau mengerti dan mengenal Tuhan tentu bisa kita pelajari dari firman-firmanNya yang sudah menerangkan tentang Tuhan. Kita bisa tahu Tuhan Maha Kuasa, Maha Melihat, Maha Mendengar dan lain sebagainya. Dengan percaya tentang itu semua kita sudah punya modal awal sebagai orang yang ma'rifat.
Kita pasti pernah mendengar tentang ungkapan "Siapa yang mengerti dirinya maka dia akan mengerti atau mengenal Tuhannya. Dan siapa yang tak mengerti dirinya dia takkan pernah mengerti dan mengenal Tuhannya". Ungkapan tersebut adalah jalan tercepat untuk mencapai ma'rifat yang sebenarnya. Kenapa itu saya sebut sebagai jalan ma'rifat yang paling cepat? Karena disitu jelas disebutkan bahwa mengerti tentang Tuhan tergantung pengenalan terhadap diri kita, jadi kesimpulannya seberapa tingkat ma'rifat manusia tergantung seberapa jauh manusia itu mengenal siapa dirinya.
Pasti banyak orang berpikir masa manusia tak mengenal dirinya, itu yang perlu dijelaskan, yang dimaksud mengenal diri sendiri adalah sifat yang ada pada manusia itu sendiri seperti kelemahan, jika manusia bisa merasa lemah dan penuh ketidak berdayaan maka tentu akan tampak wujud Tuhan yang sebenarnya, bahwa Tuhanlah yang Maha Kuat. Dan jika manusia itu merasa kotor tentu akan nampak dalam hatinya bahwa Tuhan Maha Suci.
Berarti sudah jelas untuk bisa ma'rifat kita harus melihat diri kita dengan komprehensif, kita harus menyadari kelemahan, kekotoran, kehinaan, keterbatasan, dan semua sifat kurang manusia, dan dibalik itu semua kita akan mendapati Tuhan adalah sebenarnya-benarnya yang layak untuk kita butuhkan dan harapkan. Dengan begitu kita sudah mampu untuk menjadi orang yang ma'rifat, tapi tetap kita harus merasa bahwa kita belum bisa ma'rifat agar di hati kita tidak tumbuh benih-benih kesombongan.
Kesimpulan, pengakuan diri yang merasa lemah, kurang, hina dan sebagainya akan berujung kepada pengenalan yang hakiki kepada Tuhannya.
Baca juga: Dahsyatnya kekuatan doa.
Baca juga: Dahsyatnya kekuatan doa.
0 Response to "Jalan Tercepat Menuju Ma'rifat yang Sebenarnya"
Post a Comment