Filosofi Laba-laba yang Mengagumkan dan Luar biasa
Anda pernah melihat laba-laba? Tentu, karena semua orang pasti pernah melihat laba-laba. Anda pernah memperhatikan laba-laba? Mungkin hanya sebagian orang yang pernah memperhatikan laba-laba, bagaimana ia membuat rumah atau sarang, mendapatkan makanan, serta gerak-gerik laba-laba. Lebih-lebih orang pasti sangat jarang yang mengetahui keistimewaan laba-laba ini. Laba-laba memang makhluk yang sangat istimewa, tak ada satu makhluk pun yang seperti laba-laba. Dan keistimewaan laba-laba ini ternyata mengandung pelajaran yang sangat besar bagi kehidupan kita, kita bisa belajar menjadi manusia yang lebih baik dengan cara meniru kehidupan laba-laba.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang keistimewaan laba-laba, anda bisa membaca penjelasan tentang laba-laba di situs Wikipedia.
Filosofi laba-laba yang pertama adalah:
Punya Sumber Daya.
Hanya laba-labalah satu-satunya makhluk di dunia yang bisa mengeluarkan sesuatu dari dalam dirinya yang sangat bermanfaat bagi kehidupannya, sehingga untuk membuat rumah atau sarang ia tak membutuhkan benda lain dari yang ia punyai sendiri. Dari sini kita musti bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga ini, kita harus bisa menemukan dan menggali potensi yang ada pada diri kita, sehingga dengan potensi itu kita akan bisa meraih kesuksesan tanpa harus bergantung pada orang lain. Hukum alam sudah berbicara, siapa yang lebih butuh dialah yang harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal.
Filosofi laba-laba yang kedua adalah:
Tawakkal.
Siapa yang mengira kalau laba-laba ini adalah satu-satunya binatang yang paling bertawakkal di dunia. Ia hanya membuat rumah atau sarang karena memang hanya itu yang bisa dilakukan olehnya sebagai pemberian dari Tuhan. Setelah ia membuat rumahnya ia hanya pasrah menunggu di sarangnya untuk menanti rezeki dari Tuhan. Dan janji Tuhan pun yang akan memberi rezeki kepada hambaNya dengan cukup kepada siapa pun yang bertawakkal dengan sebenar-benarnya dipenuhi dan dibuktikan kepada makhlukNya yang satu ini, sehingga setiap harinya sang laba-laba ini mendapatkan rezeki yang cukup dari bagian keadilan Tuhan.
Kepada binatang saja Tuhan akan memberi rezeki yang cukup apa lagi kita sebagai manusia yang jelas memperoleh kesempurnaan dibanding makhluk lainnya dari Tuhan. Kita dibekali akal oleh Tuhan agar kita bisa memilih dan mendapatkan yang lebih baik, jika kita mampu bertawakkal dengan sebenar-benarnya niscaya kita akan lebih dicukupkan oleh Tuhan dibanding hanya seekor laba-laba. Namun jangan salah, bentuk tawakkal kita dengan laba-laba itu beda, kalau tawakkalnya sang laba-laba hanya berdiam diri di sarangnya itu wajar karena memang hanya itu yang bisa ia lakukan, sebagai manusia yang dibekali akal tawakkal kita lebih luas, kita harus bekerja dengan keras dan jangan lupa berdo'a, setelah itu kita pasrahkan hasilnya kepada Tuhan, itulah yang namanya tawakkal. Walaupun beda bentuknya antara laba-laba dan manusia namun tetap bisa disebut tawakkal karena itu adalah bentuk kepasrahan kepada Tuhan.
Anda juga bisa membaca artikel tentang Dahsyatnya Kekuatan Doa.
Filosofi laba-laba yang ketiga adalah:
Sabar.
Mungkin sebagian dari kita tak pernah berpikir kalau laba-laba itu juga binatang yang paling sabar di dunia, sepanjang hari ia hanya menunggu rezekinya di sarangnya, ia sabar menanti keadilan dari Tuhan seperti yang telah dijanjikanNya bahwa Dia yang menciptakan makhluk dan akan memberi rezeki terhadap makhluk-makhluk yang telah diciptakanNya. Sebagai manusia lagi-lagi berbeda bentuk kesabaran kita dengan laba-laba, kesabaran kita lebih luas, tak hanya dengan urusan rezeki namun jauh lebih luas lagi, permasalahan yang kita hadapi lebih komplek dan tak jarang akan membuat hati kita kesal dan gundah, disinilah kualitas kita sebagai manusia teruji, bagaimana kesiapan hati kita menghadapi itu semua sebagai ujian dan cobaan dari Tuhan. Karena kesabaran itu bukan hanya menerima segala ujian namun lebih kepada seberapa tangguhnya hati kita menerima ujian itu sehingga kita tak merasa menderita atas segala cobaan yang kita terima tersebut.
Filosofi laba-laba yang keempat adalah:
Punya kemampuan yang tak dimiliki oleh yang lain.
Sudah diterangkan di atas bahwa hanya laba-labalah yang punya sesuatu di dalam dirinya dan dapat bermanfaat untuk kehidupannya yaitu serat-serat yang bisa dibuat menjadi sarangnya. Lantas apa yang bisa kita ambil dari pelajaran ini? Hukum alam kembali berkata siapa pun yang punya kemampuan atau keahlian yang tak dimiliki oleh orang lain namun bermanfaat pasti akan didatangi dan dimintai bantuan oleh orang-orang yang membutuhkannya. Dan orang lain yang membutuhkan itu pasti rela untuk membayar mahal dengan apa yang kita punyai tersebut. Sang laba-laba memanfaatkan potensi yang dimilikinya yang tak dimiliki oleh yang lain, dan apa yang terjadi? Setiap hari ia mendapat rezeki yang cukup tanpa ia harus mencarinya kesana-kemari.
Jika anda punya kemampuan dan keahlian yang tak banyak dimiliki oleh orang lain tersebut niscaya anda akan didatangi oleh orang-orang untuk meminta jasa anda, dan anda pun tak perlu untuk berjalan jauh mencari lowongan dan melamar pekerjaan yang sebenarnya hanya berupa Pemberi Harapan Palsu, dan tentu dengan keadaan seperti itu anda akan mendapat penghasilan yang besar, dan bahkan anda punya peluang menentukan berapa penghasilan yang anda inginkan, kuncinya hanya satu yaitu punya kemampuan dan keahlian yang tak banyak dimiliki oleh orang lain.
Itulah keempat filosofi yang terkandung dalam kehidupan laba-laba yang pasti sangat berguna bagi kita jika keempat-empatnya ada pada diri kita, kesuksesan tak hanya di dunia yang akan kita raih namun kesuksesan akhirat juga akan kita dapatkan. Walau kita manusia, melihat keadaan seperti itu kita tak perlu malu untuk berguru pada seekor laba-laba. Dan pasti masih banyak binatang yang bisa kita ambil pelajaran berharga sebagai modal kita dalam menempuh kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulan:
Milikilah kemampuan atau keahlian yang tak dimiliki orang lain, niscaya rezekimu akan datang menghampirimu tanpa harus kesana dan kemari untuk mencarinya bak seekor laba-laba.
Kesimpulan:
Milikilah kemampuan atau keahlian yang tak dimiliki orang lain, niscaya rezekimu akan datang menghampirimu tanpa harus kesana dan kemari untuk mencarinya bak seekor laba-laba.
Terima kasih.
Anda juga bisa membaca artikel Filosofi ombak laut.
0 Response to "Filosofi Laba-laba yang Mengagumkan dan Luar biasa"
Post a Comment